Saturday, October 6, 2018

TANJUNG BIMONI DI WOMBONDA
Konon di pantai tanjung Bimoni Wombonda kisaran tahun 1964, ada satu buah rumah bertiang kayu buah, didinding dari gaba2 { dari pelepah pohon sagu disebut amper/ bhs biak }. Rumah ini hanya dihuni seorang tua laki-laki yang deformitas. Laki-laki tua ini selalu duduk diposisi pintu rumahnya yang menghadap ke tanjung BIMONI. Tepat dibatas pantai tanjung tumbuh pohon kelapa; melalui kelapa inilah sering kali bisa membebaskan dan sekaligus membantu orang-orang lalu lalang menggunakan perahu dayung (tenaga manusia ) dari dan ke kota biak tempo itu.
Sebuah pohon kelapa di tanjung bimoni, tumbuh subur dengan daun yang padat maupun sarat buahnya. Disaat-saat tertentu oleh perahu yang melintasi tanjung bimoni dan secara kebetulan tidak menggunakan layar yg paten seperti biasanya mereka singgah ditanjung untuk memotong 1 atau 2 pelepah daun untuk sekedar pengganti, sebagai layar agar mengurangi menggunakan tenaga full mengayu; kecepatannyapun lebih lagi dari hanya mendayung. Menurut cerita pengalaman orang lain yang pernah melintas disini, mereka mengambil buah kelapa tesebut untuk melepas rasa haus. Dan tidak merasa ada orang lain mengaku memiliki atau menanam kelapa tersebut hingga kepada kompling juga melarang.
Suatu ketika di tahun yang sama, umur saya masih bayi, awin berniat menemui kaka kandungnya " awin eba, namanya Juliana " , kawin dengan keret Rumkabu, di Korido. Awin mengajak kakanda sy yang sulung, dan om saya namanya Niko usia mereka saat itu masih kanak'kanak kir2 10 - 12 tahun. Awin sendiri fyara(kemudi) dan om sy paling depan (nya rawen) dan kakanda sy duduk dekat sy; ditidurkan awin didalam perahu ( wai papah) tidak pakai arsen---dijamin perahu tidak masuk air kedalambya. Ketika mengayu perahu besar ini berangkat dari kampung kelahiranku " Krisdori " atau pada waktu itu dikenal " mun byak " (skarang termasuk swandiwe)membuat orang2 sekampung mulai mengawatirkan dan membicarakan keberanian awin mengayu perahu sebesar " wai papa " yang katanya sudah berlabuh berhari-hari diair laut dan tidak bisa didayung sendirian apalagi hanya seorang wanita dan anak2 kecil.
Di tanjung bimoni perahu yang dikomandani awin, (fyara); awin memutuskan singgah dan meminta om saya turun untuk memotong satu pelepah daun kelapa sebagai agar bisa cepat sampai di korido.DAN ketika om saya sampai dan memotong satu pelepa daun kelapa---secara tiba-tiba dikagetkan dengan suara keluar dari rumah satu ditanjung......( ditirukan awin )
" kobeyo....mkoramumbrai munde i___do......mkuno awun e......
Insama mko buk da___wu__ne......inja mkowapuk srai ram iya___ba....
( logat wombonda )
Sebegitu ketakutan om saya hingga hampir meninggalkan daun yang sudsh dipotong........tetapi awin mencoba mensuport dan mengatakan " WAMKAK AWER IBA NA MYUN DOYOBA....MBA IMA MANIS MONADA RIRYA....BYARK RO MOB OSER MBOI SWADONYA IBA MONDA...)
Penulis : Anak kampung Krisdori mun byak ( warbyak )

Top of Form


No comments:

Post a Comment