Sejenis ikan hias air tawar di
aquarium atau seperti Mas Koki, memiliki sisik tebal dan mata besar. Hidup
dilaut tidak terlalu jauh dari pantai dan biasanya berada balik batu-batu
karang laut, jumlahnya lebih dominan. Dikenal sebagai ikan lebih gampang
dimancing dan/atau dipanah dengan menggunakan senapan molo=senjata kayu
dipasang kawat beton kira2 1,5 meter ujungnya runcing dan membentuk ujung
seperti mata kail (lastop).
Mengapa Induurr sebagai hikayat, karena dari nama yang disandangnya.
Yaitu In dan Duurr; terdiri dari dua suku kata. In berarti : Ikan & duurr
berarti : air kuah (kuah ikan).
Konon, ikan induurr adalah ikan cukup enak rasa kuanya, bila dimakan dengan
makanan seperti : sagu lempeng, papeda bungkus, dan japan beprim
(=keladi dingin ). Ikan induur juga memiliki nama yang
fenomenal dikalangan nelayan kampung yng cukup mahir dalam mencari ikan besar
dilaut dalam. Karena, ketika mereka pulang dari melaut, dan mencium bau khas
ikan dibakar oleh orang lain/tetangganya membakar induurr, mereka dapat
memastikan yg dibakar namanya induur, karena mencium bau khasnya. Dan
memastikan induurr yang sedang dibakar gunanya sebagai lauk untuk makanan
pembuka (japan beprim). Jika, induurr masih ada yg lebih dan dimasak kuah, maka
dapat dipastikan kuahnya saja dan isinya bisa dibuang.

Air kuah induurr tampak
dipermukaannya berminyak-minyak,,padahal memasaknya cukup air putih tanpa
menambahkan bumbu-bumbu apapun termasuk tidak menggunakan minyak goreng. Ikan
induurr rasa air kuahnya enak dan biasanya dicari untuk diminum tanpa diserta
makanan. Itulah sebabnya dinamai INDUURR ( KUAH IKAN ).
Ikan induurr tidak perlu dibersihkan sisiknya waktu dibakar, karena akan
terhangus oleh nyala api dengan sendirinya. Dan tidak juga membersihkan
kalaupun dengan cara masak rebus, karena yang diperlukan hanya kuahnya saja.
Untuk diminum oleh para manso in
(= pemburu ikan berkuah enak dan tanpa bumbu).

Oleh : Anak Kampung Krisdo Swanduwe.
No comments:
Post a Comment