WOR MAMAM
( Konsep kesehatan dan perlindungan anak suku bangsa Byak)
Dua fase
penting untuk mempersiapkan anak yang akan lahir kedalam sebuah lembaga
keluarga (snonkaku byak = manusia biak). Bagi pasangan penganting baru,
diharapkan anak yang lahir adalah " romawa erak " { anak sulung
laki-laki }. Hak kesulungan; hal mana berhubungan erat dengan menganut prinsip
patrilineal, garis keturunan ditarik menurut garis laki-laki. Berkenaan hak
kesulungan mana kala kelahiran anak pertama jenis kelamin wanita! hak
kesulungan tetap dijatuhkan kepada seorang anak laki-laki, laki-laki pada orang
Biak mempunyai kedudukan yang sangat penting. Laki-lakilah yang dapat
meneruskan keturunan keret mereka bukan perempuan, karena perempuan dianggap
akan memberikan keturunan untuk keret suaminya.
ad #1(fase) awin dansasor ya;
Tanggungjawab bagi insan anak manusia yang menerima takdir menjadi binbyak atau
predikat adat awin ( = dewi ) dimulai dari " perenungan " dan proses
konsepsi embrio terjadi didalam kapar mandwam(= kandungan).
~ Aspek pengetahuan awin; dipandang perlu dan penting bagi awin pada fase ini,
memacu pengetahuan awin tentang jenis-jenis makanan. Dari sudut pandang
kualitas dan kesehatan. Perhatian utama kepada kualitas dari bahan makanan yang
terbaik, jenis tumbuhan/ tanaman yang berasal dari bibit unggul (adafker);
paham tentang sehat dan sakit (jenis makanan tidak mengandung racun
(= an mamur), disajikan diawaktu yang
tepat (anan arwo, anan orkoke, anan rob). Tidak mengkonsumsi makanan dingin (ro
be an beprim). Pada fase kelahiran anak pertama dikenal seorang awin(ibu yang
msedang mengandung), bila perlu masak masak makanan baru, sekalipun makanan
lebih dimalam hari, masih layak di konsumsi atau dengan cara proses pemasakan
ulang dari bahan yang sama untuk memanaskan--jenis daging, ikan dan minum (war
besren atau air bersih) tertentu. [awin dan sasor ya ].

~ Aspek pengawasan dan perhatian, dilakukan oleh ibunda dari awin dan inbanyo
(=ibu mertua /mama mantu). Ibunda dari awin maupun inbanyo sama-sama memberi
perhatian dan mengawasi awin yang sedang mengandung, terutama inbanyo, hal ini
penting karena terkait dengan anak yang dilahirkan untuk menurunkan nama keret
pihak suami /anaknya. Dan bagi ibunda dari awin untuk dan selain tanggungjawab
sebagai orangtua kandungnya dan untuk alasan telah menerima mas kawin hingga
perlu ikut mengawasi dan menjaga persiapan hingga melahirkan dari anaknya(
Nilai-nilai adat).
ad 2#
(fase) Wor Mamam
Fase tanggungjawab awin dan selebihnya sudah menjadi tanggungjawab keluarga dan
keret suami (ayah kita). Dintandai dalam suatu wor mamam(=pesta upacara
penyapihan) dimana saat ini anak mulai diberi mamami ( dari hasil kunyah
ifen/talas dilumatkan, bentuk bulat seperti 1 pentolan bakso) Sebagai pertanda
anak mulai disuguhi makanan lumat, transisi antara Dandus/Ansus ( ASI atau air
susu ibu) dan makanan selayaknya orang dewasa. Wor mamam adalah peristiwa
istimewa hanya dilaksanakan bagi romawa erak (anak sulung). Selain itu, itu
tidak dilaksanakan pesta dan/atau wor mamam, namun prosesi transisi mamami juga
dilakukan bagi setiapcanak yang dilahirkan dalam sebuah lembaga terkecil
keluarga. Pesta dan/atau upacara adat dan sakral " wor mamam "
termasuk fanfan, hingga ararem (membayar mas kawin) adalah simbol status
sosial, membuktikan adanya suatu prestasi kerja atau nilai dari usaha dan kerja
keras.
Penulis :
Oleh : ☆《 Malex Kmur -- ☆《 Mananwir Keret
Oleh : ☆《 Malex Kmur -- ☆《 Mananwir Keret
No comments:
Post a Comment