Sekelumit frasa-frasa (wos byak)
yaitu DANSUS / AN~SUS, mengungkap rahasia dibalik makna menyusui bayi, sebagai
perspektif awin/binbyak (perempuan biak). Sudah menjadi kodrat dan tertanam
didalam benak setiap insan wanita--melahirkan dan menyusui; kepada perempuan
didalam suku dan adat byak, termasuk setiap perempuan kawin kedalam keret
(perempuan diluar keret dan suku byak) kewajiban mengajarkan ritual menyusui
kepada seorang pengantin wanita, dalam hal persiapan sebagai calon ibu bagi
seorang anak bayi (melahirkan manbri ), keluarga inti (suami dan keluarga
suami) dan keret( keret besar dari suami); diajarkan oleh ibunda (awin)
dan/atau ibu mertua ( inbanyo)merupakan kewajiban bersama dalam ungkapan 'wos
farkarkor sinan, (pengajaran tetua-tetua adat).
Dansus/An~sus..??
Ada apa dengan frasa dansus/ansus, toh! pengertiannya telah dijelaskan dan
berarti " MENYUSUI BAYI " mungkin dididalam mindset kita sama dengan
orang kebanyakan, yang diberikan adalah " memberi minum ASI " Ibu
memberi minum air susu (air susu ibu) kepada bayinya!
Bermakna dan proses menyusui yang
unik; bernilai ritual, terutama jika anak yang disusui pertama juga adalah
romawa erak ( anak sulung ). Periode awal terjadi pasca persalinan sebagai di
sebut menjadi " gold period " atau periode emas dalam menyusui.
Prosesi didalam periode DANSUS dimaknai sebagai HIDUP KARENA MAKAN~berlangsung
hingga saat ketika prosesi adat WOR MAMAM~wor / pesta transisi (Upacara memberi
makan lunak pertama kepada romawa erak). Ketika upacara memberi makan dari
kunyahan (mam) seorang awin telah usai, namun sang bayi masih menginginkan
untuk disusui, maka sebut sebagai " kyafkaker ro sus " artinya masih
bergantung kepada ASI, disaat inilah tidak menyebut lagi sebagai 'Dansus/ansus,
tetapi, menyebut dengan Din'msus.
No comments:
Post a Comment