
AU KADA (Ko boleh)
NAPIRMI KADA (Napi Dia boleh)
BYAKSI (Mereka orang Biak)
KOKOFN MBOI (Mau bilang lagi tapi)
Semakin hari, makin pudar nilai-nilai (Orang Biak dan prestise), padahal kata-kata ini bermakna motifasi dan merupakan nilai-nilai orang Byak dalam hal persaingan, prestasi dan prestise. Orang Byak hidup dalam perjalanan waktu dan membudayakan "KORFANDI = Persaingan" untuk mencapai prestasi dan prestise secara positf demi kemajuan, dan kesejahteraan keluarga dan/atau keret maupun kampungnya secara bermartabat. Orang Byak melakukan dan menyandingkan juga mengintegrasikan dalam nilai-nilai sebagai Snonkaku Byak bekaku (Orang Biak sejati).
Jadi seharusnya berpikir kembali untuk tidak mempersalahkan nilai-nilai dari kata-kata seperti : AU KADA (Ko boleh), IKADA ( Dia boleh), MGO KADA (Kamu boleh), SKO KADA (Mereka boleh ). Kata-kata ini diciptakan oleh pengguna (user) dari orang-orang bermartabat, mereka adalah (Mananwir, Manbri, Kamasan dan Mansonanem). Untuk menyatakan kebenaran tentang situasi yang nyata, sesuatu yang unggul dan benar memberi dampak positif, kebahagiaan! Siapa yang mempersalahkan dan mengartikan sebagai Wos Fnak (jenis bahasa Biak = Bahasa Candaan; tulisan saya di FB). Berarti pula telah merendahkan pencipta bahasa tersebut).
Suatu pengakuan kepada individu atau kelompok yang telah berhasil dengan memberikan kebahagiaan. Jika itu terjadi pada diri kita, maka orang lain akan turut mengakuinya. Inilah nilai-nilai anutan (Prestise). Dapat dibayangkan jika kita telah berhasil dengan meraih suatu prestasi, namun orang lain melecehkan, padahal keberhasilan yang diraih memberi kebahagiaan.
Yemiro na yadisen ( Wos kaku..... insama wakfawi)
By. Mananwir keret Kmoer
Jadi seharusnya berpikir kembali untuk tidak mempersalahkan nilai-nilai dari kata-kata seperti : AU KADA (Ko boleh), IKADA ( Dia boleh), MGO KADA (Kamu boleh), SKO KADA (Mereka boleh ). Kata-kata ini diciptakan oleh pengguna (user) dari orang-orang bermartabat, mereka adalah (Mananwir, Manbri, Kamasan dan Mansonanem). Untuk menyatakan kebenaran tentang situasi yang nyata, sesuatu yang unggul dan benar memberi dampak positif, kebahagiaan! Siapa yang mempersalahkan dan mengartikan sebagai Wos Fnak (jenis bahasa Biak = Bahasa Candaan; tulisan saya di FB). Berarti pula telah merendahkan pencipta bahasa tersebut).
Suatu pengakuan kepada individu atau kelompok yang telah berhasil dengan memberikan kebahagiaan. Jika itu terjadi pada diri kita, maka orang lain akan turut mengakuinya. Inilah nilai-nilai anutan (Prestise). Dapat dibayangkan jika kita telah berhasil dengan meraih suatu prestasi, namun orang lain melecehkan, padahal keberhasilan yang diraih memberi kebahagiaan.
Yemiro na yadisen ( Wos kaku..... insama wakfawi)
By. Mananwir keret Kmoer
No comments:
Post a Comment