Tuesday, September 4, 2018

IMBRAP KAKYE ( EMPING )

Suatu ungkapan dalam penghayatan tradisional suku biak; sebuah penamaan jenis makanan yang langka dan yang bermakna, hanya dapat dikonsumsi jika berada pada situasi sedang perjuangan. Atau dengan kata lain mengungkapkannya sebagai situasi pahit atau tidak menyenangkan. Namun, situasi dengan mengkonsumsi " imbrap kakye " hingga bisa melewatiinya dengan baik alias bertahan hidup, walau hanya imbrap kakye yang bisa menemani hari-hari dalam perjuangan!.

Perjuangan tentang pemekaran bagi calon daerah otonom baru telah menjadi alasan berbulan-bulan bahkan sampai pada tahun kesembilan berpacu dengan hiruk-pikuknya ibu kota negara NKRI, siang hingga malam bahkan berlanjut; bisa menunggu sampai menjelang subuh--dinihari pada sebuah toko penjilidan dokumen, semata-mata untuk sebuah perjuangan.
Saat datangnya inspirasi; saat tak terduga! kala itu menyambangi sebuah rumah makan menyajikan masakan tradisional ala jawa; nama rumah makan tersebut yaitu : " Bakmi Jawa. Dengan arsitektur maupun meubeler dari kayu jati serta ornamen-ornamen di dinding, terkesan klasik dan sudah pasti bernilai antik; serba menunjukan kekhasan dari suku pemiliknya dari suku jawa dipusat Kota Jakarta. Sembari menunggu makanan sudah dipesan, ingin mengambil sesuatu yang tengah dilirik didalam toples, letaknya diatas meja tepat dihadapan tempat duduk saya. Sebuah toples ukuran isinya kira-kira menampung 2 kilogram gula pasir hanya berisi 4 lempeng emping yg ukurannya sebesar masuk ditoples gula. Tidak merasa cukup hanya satu, mengambil yang kedua dan ketiga. Wah, ini IMBRAP KAKYE, selain memiliki cita rasa khas, renyah, gurih dan nikmat, berbeda dari jenis emping lain, kripik , peye apapun, beda dan apalagi me-kenyang-kan.
Saat itulah terbesit kepikiran,,mungkinkah alasan sang pencipta lagu dalam bahasa biak dengan syair lagu seperti berikut ini :

" .....SUP YEDI BYAK NAPA SWANDIWE SUP BEFNAI YAN WOS ANONF INE BEFNAI YARA YABUR YAWORYAYE RO BONDI YAMUN PNUNEK YANDOROBA YAN IMBRAP KAKYE...."
Imbrap kakye, adalah kulit luar dari buah/ biji melinjo yang dapat dikenal umum diolah sebagai Emping!
Penulis : ☆》Malex Kmur

No comments:

Post a Comment